Nah kalo kemaren udah tau cerita selama di Naringgul, sekarang waktunya
kenalan sama personel kegiatan Safari Desa. Mau tau ada siapa aja? Let's
check this out!!!
1. Penggerrak Bawel
Kalo sama cowok yang satu ini udah pada kenal dong? Yups!! Isman atau
lebih akrab disapa Eqie. Dalam kegiatan ini, ia merupakan penggerak
kegiatan ini. Kalo konsepnya itu dipegang oleh Sitta, nah untuk
pelaksanaannya bagian Eqie yang eksekusi. Sebagai penggerak, bisa
dibilang ia cukup bawel karna tak ingin ada yang salah atau terhambat
hanya karna keteledoan manusia. Uuuhh bahasanya...
Oh iya, dia bukan cuma bawel aja, ia juga cukup aktif mengajak orang yang dikenal atau baru dikenalnya untuk ikut terlibat dalam kegiatan ini. Tapi tukang mie ayam yang mampir depan rumah Sitta nggak diajak, alasannya karna dia nggak suka mie. Mmmm nggak nyambung yah? Sudah lupakan. Ini karna ia memiliki semngat yang tinggi dalam setiap kegiatan sosial, apalagi yang berhubungan dengan pendidikan. Semangat yang dimilikinya tak lupa ia tularkan pada sahabat KITA yang lain. Oh ya, bukan hanya itu, ia juga mampu membakar semangat anak-anak di Naringgul untuk tetap melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Sikapnya yang friendly dan humoris, membuat siapa saja nyaman berada didekatnya walaupun pada orang tua sekali pun.
Oh iya, dia bukan cuma bawel aja, ia juga cukup aktif mengajak orang yang dikenal atau baru dikenalnya untuk ikut terlibat dalam kegiatan ini. Tapi tukang mie ayam yang mampir depan rumah Sitta nggak diajak, alasannya karna dia nggak suka mie. Mmmm nggak nyambung yah? Sudah lupakan. Ini karna ia memiliki semngat yang tinggi dalam setiap kegiatan sosial, apalagi yang berhubungan dengan pendidikan. Semangat yang dimilikinya tak lupa ia tularkan pada sahabat KITA yang lain. Oh ya, bukan hanya itu, ia juga mampu membakar semangat anak-anak di Naringgul untuk tetap melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Sikapnya yang friendly dan humoris, membuat siapa saja nyaman berada didekatnya walaupun pada orang tua sekali pun.
2. Konseptor Kalem
Nah ini dia konseptor KITA. Namanya Sitta. Mahasiswa tingkat akhir fisip
UNPAD ini beda banget sama temen sekelasnya Eqie. Teteh yang satu ini
nggak banyak ngomomng kecuali diminta. Dari agenda kegiatan sebelum
Safari Desa sampai pelaksanaan dia yang pegang kendali. Eits tapi bukan
berarti dia otoriter loh, semua itu selalu dimusyawarahkan dan dialah
yang bagian catat-mencatat dan menjelaskan hasil dari kesepatakan pada
mereka yang nggak hadir saat rapat atau sekedar tempat bertanya agenda
kegiatan. Yah merangkap seksi acara gitu dech. Tapi bukan merangkap
seksi acara aja, dia juga sebagai buben alias ibu bendahara.
So, jangan heran kalo kemana-mana teteh yang dalam waktu dekat bakal
diwisuda ini selalu bawa ransel atau tas. Kalo nggak percaya, liat aja
foto disamping. Usut punya usut, setelah dilakukan penyelidikan secara
diam-diam, isi dalam tasnya itu adalah benda-benda vital yang jika
hilang pasti akan berdampak pada keberlangsungan hidup sahabat KITA.
Kalo mau tau lengkapnya bisa langsung hubungi admin dibelakang karna
nggak mungkin kan di publish disini?!! hehe..
Kalo yang ini namanya Ardi. Nah, kalo kalian mau tau, akang inilah yang
merekomendasikan Naringgul sebagai tempat Safari Desa perdana KITA.
Mahasiswa tingkat akhir yang lagi nyusun skripsi ini punya julukan peta berjalan karna
hampir seluruh daerah di Jawa Barat dari kota sampe gang tikus dia
hapal. Jadi nggak heran dech kenalannya tuh banyak beud dan nggak perlu
pake google map! hehe.. Karna ia yang merekomendasikan tempat, sudah
pasti ia menjadi petunjuk jalan. Menurut keterangan saksi mata yang
menjadi penumpang dari mobil avanza yang dikemudikannya, selama
perjalanan lagu-lagu yang diputar full dangdut koplo. Jika merasa bosan
ia akan menggantinya dengan lagu-lagu sunda tradisional atau modern.
Mungkin hanya lagu Listen milik Biyonce saja lagu yang bisa dinyanyikan
oleh seluruh penumpang. Selebihnya hanya ia yang tahu. Berkat
keahliannya mengemudi, jalan se-ekstrem apapun bisa dilaluinya, mau
bukti? Nah sahabat KITA ini buktinya., selamat sampai tempat tujuan
hingga kembali ke Bandung. Kalo aja driver-nya nggak profesional,
entahlah apa yang terjadi saat itu. Oh iya, ada cerita lucu nih tentang
driver yang kalo udah tidur susah beud buat dibangunin (menurut
penuturan Eqie disela-sela kesibukannya nge-follow up atau nyekill
hehe). Jadi waktu itu, sahabat KITA main ke sungai dan sebagian ada yang
ikut mandi, ada yang cuma main-main air aja, dan ada juga yang cuma
ngeliatin bari popotoan. Ardi ini salah satu yang ikut nyebur
menikmati kejernihan air sungai. Beres mandi, ia membuka sebuah tabung
kanebo dan mengeluarkan isinya. Tanpa ragu, ia mengeringkan tubuhnya
yang basah itu dengan kanebo yang ada di dalam tabung itu. Aksi ini
membuat orang yang ada saat itu menggelangan kepala hingga berkomentar
ini itu. Dengan santainya ia hanya berkata, "ieu teh meh praktis..!! jadi teu kudu mawa aduk,.." (buat yang nggak ngerti silahkan tanya ke mbah google).
4. Driver II : Si Jenggot yang Tahan Banting
Nah ini satu lagi driver yang tahan banting.Namanya Dimas. Bayangin!!
Dari pagi mahasiswa yang katanya tinggal nunggu pindah tali di toga aja,
udah meninggalkan istana kecilnya yang ada di Bandung coret alias
Nagreg -#eh ngebayanginnya jangan kelamaan-. Setelah
nganterin Mamahnya ke suatu tempat (entah dimana karna saat diwawancarai
ia menolak memberikan informasi lengkap, selengkap bumbu masakan siap
pakai), ia langsung membawa Kijang berwarna biru dongker-nya ke bengkel.
Setelah itu ia mengambil barang dirumah temannya Ardi. Dilanjut ke
daerah Jatinangor untuk menjemput sahabat KITA dan mampir ke Sayang dulu
(kosan Ardi) untu ambil barang. Karna waktu mepet ke shalat jumat, maka
ia segera tancap gas ke UIN sekalian jemput sahabat KITA yang lain.
Setelah shalat jumat, ia menjemput sahabat KITA yang lain di Arcamanik
dan Riung Bandung hingga akhirnya kumpul di rumah Eqie daerah Bojong
Soang. Setelah semua kumpul, berangkatlah kami ke Naringgul. Begitu juga
ketika pulang ke Bandung. Ia mengemudikan mobilnya sendiri tanpa
bergantian. Lewat tengah malam ia masih di Bandung, sementara rumahnya
ada di Nagreg. Luar biasa bukan?!!
Kalo yang ini Namanya Dea Kulien. Eits, ini nama lengkapnya loh bukan
nama yang suka di pake sama anak-anak alay. Jangan takut liat tampangnya
yang rada sangar kaya gini. Dia itu salah satu sahabat KITA yang
humoris. Buktinya saat KITA ke SD Datar Kubang, ia langsung akrab dan
banyak dikerubuti anak-anak (kaya semut sama gula kali yah..). Padahal
dibalik itu ia mencari-cari kembang desa yang sekiranya bisa dibawa
untuk dijadikan oleh-oleh ke Bandung. Nah adik kecil yang disampingnya
itulah yang menjadi tambatan hatinya sejak pertama kali bertemu. Namun
sayang ia tak berhasil meyakinkan orang tua Sani -nama gadis- untuk
dipertemukan pada kedua orang tuanya (ya iyalah, wong lebih pantes jadi
kakeknya toh! hihihiii). Om Dea, sapaanya, adalah salah satu sahabat
KITA yang aktif dalam kegiatan ini. Sehari sebelum perjalanan ke
Naringgul, ia membantu Sitta dan beberapa sahabat KITA yang lain untuk
berbelanja. Perjuangannya saat itu patut di acungi empat jempol
sekaligus. Karna ia berhasil membawa satu dus besar yang isinya lusinan
buku tulis dan membonceng Puzi -sahabat KITA-. Dengan menggunakan
motornya yang katanya baru bers di servis, ia berhasil menempuh
perjalanan dari Cibadak menuju Riung Bandung dengan kondisi macet dan
hujan besar. Usut punya usut motor yang baru saja diperbaiki itu kembali
bermasalah, katanya. Oh iya kalo ada udah baca postingan sebelumnya, ia
juga yang membantu membebaskan mobil Dimas dari jebakan batman ala SD
Tutugan dan mencegat siswa SMP untuk masuk ke halaman kantor kecamatan.
6. Duet Maut Aiia-Rudi
Pasangan yang satu ini hampir kemana saja selalu bersama. Sehari sebelum
keberangkatan, Aiia -nama di salah satu akun jejaring sosial yang
dimilikinya- membantu Sitta, Puzi, Dea dan Anisyah berbelanja
perlengkapan ke Cibadak. Menurut pandangan sahabat KITA yang saat itu
ikut berbelanja, sosok Aiia seperti wanita tanggung yang strong kaya
wonder women. Karna saat pulang belanja, Bandung tengah diguyur hujan.
Namun ia mampu melawan hujan itu dengan tiga dus yang isinya lusinan
buku. Mungkin ada sekitar 60 pak buku tulis yang dibawa. Dua ia taruh
didepan dan satu dus yang ukurannya cukup besar dibelakangnya. Namun,
ketika sudah bersama Rudi, ia berubah menjelma jadi sosok wanita yang
sangat lemah lembut. Bak putri solo yang sangat keibuan tapi bawel.
Berbeda dengan Rudi, cowok yang katanya udah kerja ini super duper
pendiam. Nggak banyak omong dan selalu memanjakan Aiia. Oh iya, ada
cerita lucu nih dari cowok yang gaya rambutnya di mohak ini.
Rudi yang dikenal pendiam dan tak banyak tingkah ini, suatu waktu
membuat sahabat KITA tertawa ngakak akibat ulahnya yang konyol dan tak
pernah di duga sebelumnya. Jadi, usai keliling sekolah membagikan paket
alat tulis, KITA kembali ke base camp. Karna tak ada angkutan umum, maka
anak-anak sekolah pulang dengan berjalan kaki. Saat mobil yang
ditumpanginya berpapasan dengan anak-anak sekolah itu, ia membuka kaca
mobil lebar-lebar dan dengan polosnya ia berkata, chumungud eeaa chumungud!!! , sambil
melambaikan tangannya layaknya Ratu Kerajaan Inggris yang bertemu
dengan rakyatnya. Tingkahnya yang satu ini sontak membuat sahabat KITA
tertawa hingga keluar air mata. Pacarnya pun baru kali ini melihat
tingkahnya yang satu ini.
Kalo yang satu ini namanya Sari. Mahasiswa yang baru semester IV ini
memiliki jiwa periang walaupun terkadang suka bad mood. Kalo udah cape,
tidur adalah obatnya. Sama seperti sahabat KITA yang lain, ia sangat
mudah akrab dengan anak-anak kecil. Ia juga suka memberikan
masukan-masukan dalam setiap kesempatan. Cukup kritis tapi bukan kritis
yang di rumah sakit yo!!
Kalo Sitta itu kalem versi cewek, nah Panji ini versi cowoknya. Super
duper kalem dan bahkan hampir jarang bersuara. Buat kalian yang belom
tau siapa yang bikin logo KITA INDONESIA, nah Manusia Kalem 2013 inilah
yang bikinnya. Kaya peribahasa diam-diam menghanyutkan. Tak
banyak omong dan selalu stay cool. Oh iya, dia ini yang nemenin Om Iyo
alias Satrio pake motor bulak-balik Bandung-Naringgul-Bandung. Setia
banget kan sama sahabatnya. Mau makan, tidur juga mereka suka
bereng-bareng. Tak terpisahkan dech pokoknya. Uuuhh soo sweet...
Namanya Satrio Wicaksono. Kalem juga tapi nggak sekalem Panji. Dia ini
fotografer utama KITA. Banyak momen-momen penting yang diabadikan karna
tugas utamanya mendokumentasikan berbagai kegiatan KITA saat Safari
Desa. Dengan kamera DSLR-nya semua momen penting tak luput dari bidikan
lensanya. Hasil fotonya pun bak fotografer profesional. Bersama dengan
sahabatnya Panji, ia selalu bersama kemanapun perginya. Dua sahabat ini
harus diacungi jempol sebanyak-banyakknya karna mampu menempuh
perjalanan panjang hanya dengan menggunakan motor matic. Saat awan turun
yang dinginnnya mengalahkan AC pu ia tetap melanjutkan perjalanan
dengan mengunakan jaket yang tidak terlalu tebal. Salut beud dech buat
sahabat KITA yang ini.
Nah, kalo sahabat KITA yang satu ini termasuk salah satu yang bisa
dibilang paling males. Namanya Nisyah. Disetiap rapat atau kumpulan
menjelang kegiatan, ia tak pernah hadir. Banyak sekali alasannya. Mulai
dari masih dirumah, sampai bentrok acara. Padahal Eqie sang penggerak
sudah sering kali mengajak dan memberikan berbagai pemberitahuan. Untuk
menebus kesalahannya itu, mendekati keberangkatan ia mendapat tugas
untuk beberapa surat yang diperlukan dan mengantarkan surat itu, dan
sejak jumat pagi ia telah sibuk mengurus peminjaman proyektor yang
negosiasinya cukup rumit. Untung saja ada Zaka yang membantunya(nb: Zaka
nggak ikut Safari Desa karna suatu hal yang tak mungkin ditinggalkan).
Setelah itu, ia bersama Dimas menuju kosan Ardi untuk mengambil sebagian
barang untuk dibawa ke Naringgul. Dan ternyata sebagian besar barang
yang dibawa itu ternyata milik Eqie, bukan untuk dibawa saat Safari
Desa. Oh iya, selain itu ia juga paling susah bangun pagi. Maka tak
heran selalu dia yang telat bangun selama di Naringgul. Bersama Genk
Thailand ia banyak menghabiskan waktu dan paling hobi bikin Dimas dan
Puzi tersipu-sipu karna suka dikecengin sampe mereka salah tingkah
terutama Dimas.
11. Sang Motivator

Nah ini nich orang yang suka dikecengin sama Nisyah. Puzi. Apapun yang
dikatakan Nisyah baginya hanya angin lalu. Mungkin karna itu sudah cukup
dewasa menanggapi candaa mahasiswa yang baru duduk di semester IV itu. Teteh teu resep ka budak anu nyariosna kasar!,sambil
menggelengkan kepalanya. Itulah kata-kata yang ucapkannya saat menemui
beberapa anak yang berbicara kasar walau dalam bahasa sunda. Dalam
setiap kesempatan, ia selalu memberikan motivasi kepada anak-anak untuk
terus memiliki cita-cita yang tinggi dan sekolah setinggi-tingginya
apapun kondisinya. Pribadinya yang ceria membuat pesan yang
disampaikannya terkesan tidak menggurui dan lebih enak mudah diterima
oleh anak-anak. Tegas dan disiplin itulah dia.
Kalo teteh yang satu ini namanya Imma. mahasiswi sejarah UPI yang baru
aja beres magang jadi guru di salah satu sekolah SMA di Bandung. Imma
ini termasuk sahabat KITA yang setia. Buktinya, selama perjalanan, ia
tak pernah tidur karna harus menemani Ardi yang mengemudi. Mungkin ini
dilakukannya karna tak ingin membuat Ardi mengantuk, karna mitos yang
beredar, kalo penumpang disamping driver tidur, bisa membuat driver juga
ikut mengantuk. Entah benar atau salah, hipotesanya seperti itu, karna
admin tidak sempat melakukan wawancara atau penyelidikan lebih lanjut
dikarenakan admin tukang tidur hehe... Pengalamannya menjadi guru
membuatnya lihai menghadapi anak-anak kecil yang ditemui saat datang ke
SD Datar Kubang. Baru saja tiba, ia langsung bergabung bersama anak-anak
yang tengah bermain bulu tangkis bersama Dimas. Selalu ceria dan hangat
membuatnya juga mudah akrab dengan siapa saja yang ditemuinya. Termasuk
dengan Bu Catim. Kalo admin nggak salah ingat, dia adalah salah satu
sahabat KITA yang menikitikan air mata ketika berpamitan pulang. Uuuhh
sooo sweeett....
Nah ini bagian yang paling admin suka. Nyeritain Maskot Of The Event.
Ini dia Genk Thailand yang nyentrik abis. Sekumpulan mahasiswa yang
mencoba menularkan pengunaan bahasa thai (bahasa resmi di Thailand) pada
sahabat KITA yang ikut dalam kegiatan Safari Desa. Entah apa modus
utama tiga mahasiswa yang katanya jago bahasa thai, padahal setelah
dilakukan penyelidikan oleh pihak yang tak berwenang, mereka sama sekali
tidak mengerti bahasa thai. Rupanya mereka hanya menggunaan logat
bahasa thai. Usut punya usut, ini akibat dari salah satu hobinya yait
nonton film thailand, baik horor maupun dramanya. Dugaan sementara
admin, mereka terobsesi oleh Mario Moorer, tokoh utama dalam film My
True Friends. Ok, sekarang waktunya kita kenalan sama personel Genk
Thailand.
Pertama ada Ade Lukman atau kalo di kampus lebih akrab disapa Mamang, karna nyunda pisan. Mungkin
ia adalah penebar virus atau ketua Genk Thailad. Ia kerap kali
menggunakan bahasa thai jika berkomunikasi sesama anggota. Namun tak
jarang juga ia terbawa suasana hingga ketika berkomunikasi dengan
sahabat KITA juga menggunakan bahsa thai. Ini tentu saja mengerutkan
kening bagi mereka yang tidak mengerti apa yang hendak disampaikannya,
tapi tak jarang pula mengundang gelak tawa bagi mereka yang tahu bahwa
sebenarnya mereka hanya becanda. Satu kata yang admin ingat suplaaay haapp yang
artinya makan. Tentu saja ini bukan bahasa thai melainkan mengambil
dari kata suplay makanan. Suplay yang diartikan sesuatu yang dibutuhkan.
Sementara kata haapp adalah kata tambahan yang kerap kali ditambahkan
setelah berucap kata lain.
Nah kalo yang satu ini namanya Epul. Bisa dibilang sahabat sejatinya
Ade. Soalnya kemana-mana mereka selalu bersama kaya pasangan Panji-Iyo.
Kayanya mereka telah beucap untuk saling setia satu sama lain. Eits tapi
sebagai sahabat bukan yang lain hehe... Mirip juga sama Sitta, kemana
pun perginya, ia selalu membawa tas kecil, kalo nggak dibawa pasti
kamera digitalnya selalu dibawa. Admin saat itu tak sempat untuk mencari
tahu isi dalam tasnya itu. Padahal penasaran banget. Ini karna sikapnya
yang sangat teliti. Wow, jarang-jarang kan ada cowok yang rapih bin
teliti kaya dia. Ade dan Epul itu ibarat pinang dibelah delapan, eh
maksudnya dibelah dua (untuk akurasinya admin tidak menjamin). Mereka
ini sebenernya punya ide dan berbagai gagasan yang kreatif bin cemerlang
(menurut salah satu sahabat KITA). Sikapnya yang low-profile membuatnya
banyak disukai orang-orang yang baru mengenalnya. Ide-ide gila yang
dimilikinya itu membuat orang bingung sampe cekikikan, yah contohnya
Genk Thailand ini.
Terakhir ada Maman. Mahasiswa yang juga baru selesai menjadi guru
disekolah yang sama dengan Imma, ini rupanya sama gilanya dengan Ade dan
Epul. Setelah Ade, Maman yang paling fasih menggunakan bahasa thai.
Selain itu ia adalah cowok nyentrik yang hobinya difoto. Dimana aja ada
view yang menurutnya bagus, ia akan segera mengeluarkan ponsel dan
berkata ,"eh tolong fotoin dong!!". Bagi Imma, ia tak pernah
heran atau bahkan sudah kebal dengan kebiasaanya yang satu ini. Tak jauh
berbeda dengan Imma teman sekelasnya, Maman juga lebih mudah akrab
dengan anak-anak. Mungkin ini karna ia menyukai anak-anak, sehingga ia
terlihat enjoy saat bersama dengan anak-anak yang ada di SD Datar
Kubang.
Kalo tadi itu deskripsinya secara individu, admin akan ceritakan sebuah
misi besar yang harus mereka emban selama di Naringgul. Misi ini sangat
vital dan menyangkut keberlangsungan hidup sahabat KITA. Genk Thailand
dan Nisyah mengemban Misi besar sebagai PJ masak-memasak.
Sebenernya ini lebih kepada hukuman bukan misi. Karna saat itu, sambil
menunggu sahabat KITA kumpul dan membicarakan tentang masak-memasak,
Genk Thailand (tanpa Maman, karna saat itu belum datang) dan Nisyah
adalah yang paling vokal. Maka, diputuskan dengan sesuai kesepatakan
yang hadir kecuali ditunjuk, Mereka menjadi PJ masak. Mau tidak mau,
suka tidak suka akhirnya mereka harus menerima suratan takdir itu.
Dengan rayuan maut Eqie dan Sitta, terpaksa mereka menganggukkan
kepalanya yang tiba-tiba mendadak berat, seberat kerikil yang ada
dikakinya. Karna rayuan manis yang terucap dari bibir sang konseptor
yang mengatakan hanya mengawasi atau mengingatkan untuk masak sementara
yang masak itu semuanya, walhasil pada prakteknya mereka tak perlu susah
payah untuk memasak. Maka Nisyah malah bangun kesiangan dihari pertama.
Sarapan telah tersedia ketika dirinya baru selesai mandi.
Itu tadi perkenalan dengan sahabat KITA yang ikut Safari Desa ke
Naringgul. Semoga dengan hanya membaca sedikit ceritanya sahabat KITA
yang belum sempat berkenalan, setidaknya bisa mengenal lebih dulu
sebelum ketemu aslinya. Biar nggak mang-mang kalo kata orang sunda. Sekian dulu perkenalannya. Terima kasih. *aafy
-THE END alias TAMAT-
0 komentar:
Posting Komentar